Sopo Guru Tatea Bulan

Bila kita menuju Pusuk Buhit, maka kita akan menemui satu tempat wisata yang dinamakan Sopo Guru Tatea Bulan, dimana berisikan Patung dari Siraja Batak dan keturunannya yang berasal dari Guru Tatea Bulan. Untuk dapat menikmati wisata sejarah batak ini, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui :

  1. Perjalanan
  2. Tata Acara Masuk
  3. Keluarga Raja Batak
  4. Patung Binatang Diteras
  5. Proses Pembuatan Patung

Mari kita simak satu persatu bahasan berikut agar perjalanan wisata sejarah berjalan lancar dan nyaman.


Perjalanan

Dari Medan menuju Sopoguru Tatea bulan dapat di tempuh melalui dua jalur yaitu : Jalur melalui Medan-Tanah karo-Sidi Kalang-Sopo Guru Tatea Bulan yang dapat ditempuh selama lebih kurang enam jam. Kemudian Jalur kedua melalui Medan – Tebing – Siantar – Parapat (3 Jam 45 menit) – Menyeberang Menggunakan Ferry menuju Ambarita (sekitar 40 menit)- Ambarita -Sopo Guru Tatea Bulan dapat ditempuh selama 1 jam 15 menit. Sebaiknya melakukan perjalanan menginap semalam di pasir putih maupun pangururan yang menyiapkan tempat penginapan yang sederhana hingga hotel yang mahal. Sehingga dapat menikmati indahnya Danau Toba sambil berenang dipantai yang berpasir putih.


Tata Acara Masuk

Pengunjung yang memasuki area Sopo Guru Tatea Bulan diharuskan melepas sendal atau sepatunya, demi sopan santun yang dijaga oleh juru kunci bermarga limbong. Sebaiknya dapat berjumpa dengan juru kunci tersebut, dengan demikian pengunjung dapat mendengar dan mengetahui silsilah Siraja Batak dan keturunannya.

Pengunjung akan menemukan banyak pengunjung lainyang memberi Sirih maupun jeruk purut di depan patung. Tentunya adat dan kebiasaan orang batak berbeda satu dengan lainnya untuk mengingat Ruh leluhurnya dan menghormati ruh leluhurnya.


Keluarga Raja Batak

Pertama kali memasuki wilayah sopo guru kita akan disambut patung ibu-ibu yang sedang menampi beras, menumbuk beras dan mengambil air dengan kendi. Kemudian menaiki tangga di teras kita akan disambut dengan patung yang ada diatas tiang dan patung binatang-binatang yang ada diteras halaman. Di hadapan kita adalah patung Raja Uti putra pertama Raja Batak dengan tubuh aslinya yang kecil tidak memiliki kaki yang sempurna. Namun setelah bertapa dan disempurnakan memiliki tubuh yang lengkap dan dapat berubah memiliki 7 rupa manusia.

Selanjutnya ke kiri patung Raja Batak Beserta Istri, Guru Tatea Bulan memegang kitab lak-lak Beserta istri, kemudian Raja Isumbaon beserta istri. Selanjutnya adalah deretan anak-anak Guru Tatea Bulan yaitu Sariburaja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Malau Raja yang memegang Mangkuk Putih.

Putri-putri Gutu Tatea Bulan ada dideretan belakang yaitu : Siboru Paromas, Siboru Anting Sabungan, Siboru Pareme, Siboru Biding Laut dan Siboru Nantinjo. Siboru Bidinglaut yang dipercaya sampai ke Laut Pantai Selatan Jawa. sedangkan Siboru Nantinjo adalah yang dipercaya terjun ke Danau Toba dan memanifestasi menjadi pulau Malau.


Patung Binatang Diteras

Kita akan menjumpai banyak patung di teras Sopo Guru seperti Gajah Putih, Patung Tikus Besar, Patung Naga dengan sirip Merah dan patung Kijang namun untuk jelasnya, silahkan langsung melakukan perjalanan wisata ke Sopo Guru Tatea Bulan.


Proses Pembuatan Patung

Proses pembuatan patung dilakukan sesuai mimpi dan petunjuk dari leluhur, baik bentuk dan letaknya sesuai petunjuk dari leluhur melalui mimpi dan petunjuk-petunjuk yang diberikan.By Bona Gultom • Posted in Uncategorized • Sunting

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *