Syahdan menurut sejarah yang diturunkan turun temurun, Aji Tantan Dewata berasal dari Hindu menuju India Belakang (Birma). Ketika terjadi perang Mongolia500 tahun setelah Yesus Kristus Lahir. Kemudian Berpindah lagi ke tanah Malaka.

Dari Tanah Malaka ketiga anaknya menyebar, Siraja Hatorusan ke palembang diselatan, Singaraja Batak  ke Tanah Batak ditengah-tengah dan Siraja Ujung ke Aceh di Utara.

Disebutkan dalam cerita tersebut bahwa ada tiga turunan membawa nama Batak yaitu pertama Ompu Singa Raja Batak, turunan kedua anaknya bernama Ama Raja Batak (Silo Na Bolon) dan turunan ketiga cucunya Si Raja Batak (Juanggo ni Tano).

Setelah Singa Raja Batak sampai di Pusuk Buhit, kemudian membangun perkampungan dan memberi nama perkampungan itu ” Sianjur Mula” kedua. Nama tersebut diambil dari doa-doa (tonggo) :

Pada saat kelahiran anaknya Silo Nabolon (Gelar Ama Raja Batak) meletuslah gunung di gayo Aceh tengah dengan gempa yang amat besar, sehingga menjadi Danau disebutlah dengan Danau Laut Tawar. Kemudian pada saat kelahiran cucunya Juanggo ni Tano (Gelar Si Raja Batak) meletuslah Gunung Toba oleh Gempa yang Dahsyat, sehingga menjadi Danau yang luas, disebutlah dengan Danau Toba.

Kemudian Si Raja Batak memiliki dua anak yaitu pertama Raja Illontungan dan kedua Raja Isumbaon.