Rahasia Doa Kristen Protestan

Doa adalah sumber pengharapan, kekuatan dan kehidupan bagi orang yang percaya baik dalam keadaan susah maupun senang. Tentunya bagi orang yang percaya  adanya kekuatan universal yang selalu setia memberikan apa yang di diminta kapan saja dan di mana saja.

Kelihatannya lipat tangan, tutup mata dan tundukkan kepala seperti doa seorang seorang anak sekolah minggu, namun makna terkandung dalam sikap tersebut sungguh luas, lengkap dan luarbiasa. Setiap sikap adalah mencerminkan lambang dan makna yang tersirat dan tersurat akan tujuan dan keinginan yang ingin di sampaikan.

Tutup Mata

Dengan tutup mata kita tidak akan memilih apa yang di berikan Allah kepada kita melainkan dengan penuh keyakinan kita percaya bahwa yang di berikan adalah yang terbaik. Tutup mata juga mengisyaratkan akan penciptaan pikiran,karena dari pikiranlah akan tercetus kata-kata permohonan, demikian juga kata-kata pujian dan persembahan sehingga doa dipanjatkan dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa dan sepenuh kekuatan.

Untuk masuk kepada alam pikiran kita harus menutup mata, ketika mata terbuka pikiran akan terpecah-pecah dan berlarian kesana kemari. Karena Tuhan adalah Roh maka Tuhan ada dimana-mana, kita tidak perlu konsentrasi kepada satu titik, kepada salib bahkan kepada gambar Tuhan Yesus. Karena Yesus adalah manusia bukan Allah, tetapi tanpa melihat Yesus kita tidak tahu siapa, bagaimana Allah itu. Itulah sebabnya Yesus disebut dengan Juruslamat, karena sebagai contoh manusia biasa yang menunjukkan jalan kepada keselamatan.

Karena itu ketika menutup mata, gambaran Allah yang ada di hadapan kita adalah Allah yang sayang kepada ummatnya seperti Yesus mempersembahkan tubuh, jiwa dan nyawanya kepada Allah untuk menyelamatkan manusia atau ummat yang mempercayainya (sebagai tumbal).

Lipat Tangan

Doa adalah cermin dari kehidupan iman seseorang. Alkitab mengatakan Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kelihatan dan dasar dari segala sesuatu yang di kerjakan, Karena itu dengan melipat tangan kita siap akan paket apa saja yang akan disampaikan oleh malaikat Allah kepada kita dengan keyakinan paket itu adalah yang terbaik.

Melipat tangan berarti juga sikap dari tubuh kita yang tercermin dalam 12 jari yang menyembah dan merendahkan diri di hadapan yang Maha Tinggi.

Tundukkan Kepala

Berarti ya akan semua yang di berikan kepada kita. Tunduk kepala juga mengisyaratkan kepatuhan, bahkan penyembahan terhadap yang maha kuasa. Dalam kitab Wahyu kepada Yohannes disebutkan ada 24 orang tua-tua yang menyembah “yang Awal dan Yang Akhir” dengan melemparkan mahkotanya dihadapan tahkta setiap kali mempersembahkan puji-pujian. Karena itu tidak ada orang menyembah dengan wajah menengadah keatas.

Semakin menunduk secara manusia biasa adalah derajat penyembahan seseorang terhadap yang disembah. Totalitas penyembahan itu sebenarnya adalah sampai mencium tanah. Mencium tanah atau lantai hakekatnya adalah menyatu dengan tanah, menyatu dengan tanah berarti hilanglah semua hawanafsu (angin), kekuatan(air) dan kesombongan (api).

Maka didalam kepasrahan itulah kita menyampaikan Puji-pujian dan penyembahan hingga permohonan.

Menaikkan Pujian

hanya Tuhan yang tahu apakah ucapan pujian kita murni atau hanya hiasan puisi indah agar disanjung oleh orang yang mendengar doa yang kita naikkan. Ucapan pujian, penyembahan dari hati yang terdalamlah yang akan menjadi kurban persembahan yang harum bagi Allah di dalam hadiratnya.

Karena itu semakin banyak memuji dan menyembah semakin banyak persembahan kita kepada Tuhan.Namun disisi yang lain, Tuhan tidak mau manusia hanya berdiam seharian dibaitNya berdoa dan menyembah. Tetapi berilah Tuhan persembahan yang hidup karena itulah persembahan yang sejati. Persembahan yang hidup bukan berarti memberi persembahan dari hewan atau tumbuhan yang hidup. Tetapi jadilah seperti Yesus yang melayani, itulah persembahan yang sejati.

Apakah artinya diam seharian di bait Allah namun ketika keluar dari baitNya sudah membuat sakit hati orang lain, itulah sebabnya menyebarkan kasih, pertolongan dan menguatkan orang yang dalam kesusahan adalah ibadah yang sejati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *